Judul novel : Anne of Green
Gables
Penulis : Lucy
Maud Montgomery
Penerbit : Qanita
Tahun : 2008
Tebal isi : 38 bab, 516 halaman
Novel berjudul Anne of Green Gables karya Lucy Maud Montgomery yang bercerita
tentang gadis yatim piatu berusia 11 tahun yang bernama Anne Shirley yang
datang ke desa Avonlea karena diadopsi dari panti asuhan oleh dua bersaudara
Marilla dan Matthew Cuthbert akibat suatu kekeliruan, mereka berdua sebenarnya
menginginkan seorang anak lelaki untuk membantu mengurus rumah mereka yang
disebut Green Gables namun yang datang adalah gadis berambut merah, Anne.
Kedatangan Anne ke Green Gables menimbulkan banyak masalah yang membuat
banyak orang disekitarnya kurang menyukai dirinya, karena sifatnya yang
ceroboh. Tetapi dibalik itu semua Anne memiliki sikap yang periang, penuh
imajinasi, perilakunya yang polos, konyol, dan ucapannya yang sedikit
blak-blakan yang perlahan meluluhkan hati Marilla dan Matthew.
Semakin
hari Anne semakin menyukai Avonlea dan Green Gables karena keperdulian orang-orang
disekitarnya terhadap dirinya, tidak seperti ketika ia di panti asuhan dan
terlebih lagi ketika ia menemukan seorang sahabat yang satu sekolah dengannya,
Diana. Anne adalah gadis penuh imajinasi, tiada hari yang dilewatinya tanpa
berimajinasi dan bermain bersama sahabatnya. Setiap harinya ia selalu bercerita
dan bercerita tentang semua hal penuh imajinasinya dan tempat-tempat unik seperti
Kanopi kekasih, Hutan Berhantu, Danau Riak Air Berkilau, Permadani Violet, dan
Ratu Salju yang ia beri nama kepada Diana juaga kepada Matthew dan Marilla.
Di
sekolah barunya ia menemukan sahabat-sahabat baru bernama Jane dan Ruby tidak
hanya itu, ia juga mendapatkan musuh terberatnya karena menyebut rambut merahnya
dengan sebutan rambut wortel yaitu Gilbert. Setiap harinya ia sering berseteru
dengan Pye bersaudara dan terutama Gilbert musuh bebuyutannya.
Di
setiap hari-harinya Anne selalu berseteru, bersaing, bermain, berpetualang,
bercerita, dan berimajinasi dengan riang dan bersemangat bersama
sahabat-sahabatnya. Namun semua itu berubah ketika salah seorang kesayangannya,
Matthew menghembuskan nafas terakhirnya. Yang membuat dirinya dan Marilla hidup
berdua dengan rasa rindu dan kesepian, namun ia tetap mencoba untuk tersenyum
dan membangkitkan semangat dirinya sendiri juga Marilla untuk menjalani
kehidupan baru di depan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar